KEPULAUAN SERIBU - Upaya keras Kelurahan Pulau Pari,
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, membuat objek wisata pemancingan
di Pulau Lancang sepertinya tidak sia-sia. Betapa tidak? objek wisata
tersebut kini mulai mencuri perhatian dan cukup diminati pengunjung
wisata di Kepulauan Seribu. Objek wisata yang berlokasi tidak jauh dari
Gedung Kantor Lurah Pulau Pari di Pulau Lancang itu terdapat dua kolam
ikan dengan luas masing-masing sekitar 700 meter persegi. Tiap sisi
kolam terdapat empat gazebo yang dibuat khusus untuk pemancing.
Kolam pemancingan di Pulau Lancang ini sangat pantas diminati, karena
selain menawarkan wisata mancing lokasi kolam cukup asri dengan
hembusan angin laut yang meniup. Bahkan, jembatan yang membela hutan
mangrove di sebelah barat kolam dapat dinikmati bersama keluarga. Bukan
hanya lokasinya saja yang nyaman, di dalam kolam juga terdapat beragam
jenis ikan baik jenis ikan air asin hingga jenis ikan yang hidup di
air payau, seperti ikan bandeng dan ikan kakap yang memiliki berat
bervariasi hingga seberat dua kilogram.
Pengunjung yang mancing hanya dikenakan biaya berat ikan yang didapat.
Biaya itu seakan tak berarti bila dibanding dengan sensasi menarik ikan
yang diperoleh. Bahkan, selain itu pemancing juga puas lantaran ikan
yang akan menjadi santapan itu adalah hasil jeri payah sendiri.
Pengunjung juga tak perlu lama menyimpan ikan bila ingin langsung
dinikamti. Warung-warung pembakaran ikan yang tidak jauh dari lokasi
siap memberikan pelayanan terbaik yang tentunya dengan racikan bumbu
ikan bakar yang menggugah selera.
Lurah Pulau Pari Astawan Husen mengaku bersyukur karena upayanya
membuat destinasi wisata pilihan di Kepulauan Seribu membuahkan hasil.
Kini, Wisatawan mulai ramai berkunjung ke Pulau Lancang untuk mencoba
sensasi wisata pemancingan. Seiring itu, dampak ekonomi dari aktivitas
wisata kini mulai diikmati warga. Mereka mulai ambil bagian dengan
menjadi pelaku jasa wisata dari membuka toko alat pancing, warung makan
yang menyediakan pembakaran ikan hingga ada sebagian warga yang
menjadi pemandu wisata mancing.
Selama libur lebaran lalu, sambungnya, Pulau Lancang ramai didatangi
pengunjung yang sebagian besar merupakan penghobi mancing. “Yang datang
mencapai 650 orang, saya senang upaya kita tidak sia-sia,” ujar
Astawan
, Rabu (29/8). Untuk meningkatkan daya tarik objek
wisata yang dirintisnya itu, Astawan berencana akan lebih meningkatkan
fasilitas di lokasi pemancingan. Tak tanggung-tanggung, dia akan
membuka restoran apung yang akan menghidangkan menu khas Kepulauan
Seribu.
“Masih banyak yang harus kita kerjakan, karena target kita wisata
pemancingan ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di
Kepulauan Seribu,” harapnya. Karena itu, Astwan mengatakan, pihaknya
akan membangun kerja sama dengan sejumlah pihak guna mendukung
aksebiltas pengembangan objek wisata itu. Transportasi dan promosi
menjadi perhatian utamanya. “Yang datang baru dari wilayah Tangerang,
kita ingin warga Jakarta darat juga datang ke sini,” katanya.