Masyarakat
Pulau Lancang memiliki banyak perbedaan logat bahasa seperti pada umumnya
masyarakat pulau-pulau lain dikepulauan seribu. Masyarakat pulau lancang ini
justru lebih memiliki kesamaan dalam berbahasa dan logat bahasa yang digunakan
dengan pesisir pantai Rawa Saban tangerang, penggunaan kosa kata bahasa
sehari-hari oleh kedua masyarakat lingkungan tersebut, antara lain sebagai
berikut:
1.
ABONG-ABONG : Percuma
2.
ALONG : Panen Ikan
3.
AMBAK-AMBAKAN : Kacau / Acak-acakan
4.
AMBALAYA : Berantakan
6.
ANJUNG-ANJUNGAN : Tumpukan barang
7.
BABA’ : Tanda lahir
8.
BEDEL : Robek
9.
BELINANG : Teduh / Air tenang
10.
BERANGAS : Kue kacang
11.
BEROKOH : Suka / Doyan
12.
BILUK : Belok
13.
BLANGSAK : Sengsara
14.
BRAJA : Api
15.
BRUSUT : Pembual
16.
BRUWIT : Ngambek / gampang marah
17.
BASING : Sembarangan
18.
CELUNTANG : Celamitan
19.
CENGE’ : Bengong
20.
CENGKUWENG : Sunyi senyap / Sepi
21.
CEPRO’ : Nihil / Tidak ada hasil
22.
CIBREK / JEMBER : Kotor / berantakan
23.
COLING-COLING / BADER : Bandel
24.
DEBLENG : Jelek ( untuk benda )
25.
EMMO : Regas
26.
GALA’ : Bosan / Jenuh
27.
GEBAH : Usir
28.
GEBUR : Ditakut-takuti ( Ikan )
29.
GEDABAGAN : Kalang kabut
30.
GEDAK : Menghentak-an kaki
31.
GEGEMBORAN : Memanggil sambil berteriak
32.
GOBA : Tengah karang / Air dalam
33.
GOMBOLAN : Hutan
34.
GOMBRANG : Kebesaran ( benda )
35.
GUDUS : Laut dangkal
36.
JEBROT : Gemuk
37.
KAGOL : Ragu-ragu
38.
KAMBANG : Mengapung
39.
KEKELORAN : Kaki lemas / gemetar
40.
KABONGAN : Kelewatan / terlewat
41.
KELEM : Tenggelam
42.
KELERA / SUWE’ : Sial / Apes
43.
KEREP / KORET : Kikir / Pelit / Rapet
44.
KOMO’ : Kalau
45.
KONJARA : Penjara
46.
LERET : Bantai
47.
LABUR : Taruh barang di sampan
48.
LADUNG : Timah pancing
49.
MARÊT / TIMPAS : Air kering / air surut
50.
MENDENGKEL : Jengkel
51.
MERAMBAN : Menyelam dipermukaan air
52.
NAMPES : Angin kencang terus menerus
53.
NANGSI : Senar Pancing
54.
NAUR : Pasang jaring
55.
NEPO : Rapuh / lapuk / tidak layak pakai
56.
NGANJUK : Pemarah
57.
NGECAPRAK : Banyak Omong
58.
NGEGIUK : Kumpul
59.
NGELANGAR / CANGA’ : Melompong
60.
NGELENGNANG : Teduh / Air tenang
61.
NGEMPAK : Betah dirumah
62.
NGENGKENG : Susah dibilangin
63.
NGEPLAK : Teduh / tidak ada ombak
64.
NGOJAY : Berenang
65.
NGONCLONG : Jalan terus
66.
NGOYOK : Mancing berendam, jalan di air
67.
NGUMBLUK : Banyak
68.
NGUNGKRUK : Berjalan sambil menunduk
69.
NOGEK : Tidak ketemu dicari
70.
NYELONGCONG : Ngelunjak
71.
NYEMPET / SEMPET : Sandar ( untuk kapal )
72.
NYILEK : Tengok
73.
NGEJUBLEK : Terbalik / kumpul ( utk perahu )
74.
PAGON / JOJONG : Percuma / begitu
75.
PARAK : Ancaman tidak diberi makan
76.
PARET : Giring ( Ikan )
77.
PELIT : Manja / kolokan
78.
PENDALUNGAN : Keturunan bugis dengan Jawa
79.
PENJIRI : Takut / Pengecut
80.
PERA’ : Belagu / Sok
81.
POSO-POSO : Capek
82.
RECET : Ribut / Berisik
83.
RUCA – RUCA : Campuran (hasil tangkapan ikan)
85.
SEDENG : Pangkas rambut
86.
SENGGET : Memetik buah
87.
SESEL : Menguliti
88.
SILEM : Menyelam
89. SOMA’
: Sombong
90.
TAJONG : Tersandung / tendang
91.
TERIGI : Genit
92.
TETOKER : Mengais / mengorek
93.
TINGKER : Melingkar
94.
TUWE’ : Tusuk / tikam
95.
UTAN : Meninggal / mati
Kosa
kata ini kerap sekali digunakan sebagai bahasa sehari-hari dilingkungan
masyarakat pulau lancing maupun masyarakat Rawa Saban. Kondisi kesamaan logat
dan bahasa inilah juga kemudian menjadi alasan yang sangat kuat mengapa nelayan
Pulau Lancang masih tetap eksis melakukan transaksi jual beli ikan dengan
masyarakat pesisir pantai Rawa Saban Kabupaten Tangerang.
Diposkan oleh –Rafik--
Berita Terkait :
0 komentar:
Posting Komentar