
Pemberian nama Kelurahan yang tidak sesuai dengan kepulauan tersebut memang tidak terlihat bermasalah tetapi memberikan efek jangka panjang sehingga menyebabkan kesalahan-kesalahan bagi orang-orang yang ingin pergi ke kelurahan pulau pari. Tujuan mereka adalah Kelurahan Pulau Pari justru mereka dibawa ke pulau pari yang mereka maksud kelurahan pulau pari adalah ke- Kelurahan pulau pari, yang pusat pemerintahannya berada di Pulau Lancang. Hal ini pernah di alami oleh beberapa mahasiswa dan kontraktor pengerukan air laut.
Apa yang menyebabkan pemberian nama Pusat Pemerintahan daerah ditingkat kelurahan ini tidak sesuai dengan tempatnya (Pulau Lancang -red) ?
Telisik- Pada saat kepulauan seribu memisahkan diri dari jakarta utara dan membentuk kabupaten sendiri akhirnya pulau lancang pun di ikut sertakan sebagai wilayah pecahan dari pulau tidung dengan membentuk wilayah kelurahan baru. Pulau Lancang ini dijadikan Pusat kelurahan dikarenakan lebih maju. Akan tetapi Bapak Lurah yang memimpin pada saat itu tidak mau menggunakan nama pulau ini sebagai nama kelurahan dikarenakan Malu, Gengsi atau Jaim (jaga Image). Karena apabila kelurahan ini menggunakan nama pulau Lancang nanti dibilangnya Lurah Lancang. Padahal untuk menjadi seorang pemimpin, bukan untuk menghindari rintangan akan tetapi harus siap menghadapi segala rintangan dan tantangan dengan tujuan menyenangkan hati masyarakat. Apabila siap ditunjuk menjadi kepala pemerintahan daerah ini maka iapun harus siap dengan semua apa yang terjadi!!!. Boleh diambil contoh Kepada bapak lurah Jengkol dan bapak camat Pesing, Jakarta Barat dan lurah kotok,pamengpeuk, Garut. Tidak Malu, tidak gengsi, tidak jaim.
Untuk kedepannya masyarakat pulau lancang berharap Pulau Lancang ini masih bisa di Refurbish kemudian ditetapkan namanya agar sesuai dengan Pulaunya demi efek popularitas/ ketenaran, pembanguan, atau lainnya agar tidak terjadinya kekeliruan bagi kontraktor atau wisatawan. ---(Rafik Pulau Lancang)---
0 komentar:
Posting Komentar