Jembatan pelangi

Jembatan yang melalui hutan bakau

Gedung Sejarah benteng belanda

Lokasi benteng belanda tersembunyi disebelah barat pulau dengan kondisi runtuh terkena abrasi air laut.

Sunrise

Sunrise dermaga timur pulau lancang dengan objek bagan

Dermaga Barat

Tempat bersantai dan bermain warga ketika waktu sore dan malam hari

Gudus selfie

Gundukan pasir tempat yang cocok untuk bersefie ria.

PULAU PARI DARURAT SAMPAH POPOK SEKALI PAKAI

Hasil Temuan Sampah popok sekali pakai

Sampah kiriman yang sering terdampar dipulau pari banyak didominasi oleh sampah popok sekali pakai, hal ini diungkapkan oleh peneliti dari UPT Pulau Pari ibu Rae sita Pratiwi.

Pagi hari 18/07 ibu Rae sita pratiwi melihat kondisi bibir pantai konservasi bibit mangrove dalam keaadan banyak sampah akhirnya tanpa menunggu pasukan orange, ibu rae berinisiatif untuk membersihkan sampah dari bibit-bibit mangrove tersebut. Hasilnya dari banyaknya sampah yang dibersihkan banyak sekali ditemukan sampah popok sekali pakai.

Berikut dokumentasi temuan pospak hari ini di kawasan konservasi mangrove di Upt Pulau Pari Lipi

1. Sampah pospak mengggunung hasil bersih-bersih di area seluas 4x3m (bayangkan apabila dilakukan di seluruh area pantai pulau pari).
2. Hasil penghitungan sampah pospak: a. 52 buah di area penanaman bibit mangrove, b. 70 buah di luar area penanaman bibit mangrove
3. Selain sampah plastik, sampah pospak mendominasi jenis sampah yang tersangkut di sekitar bibit mangrove
4. Sampah pospak terbenam hingga kedalaman sekitar 10-15cm di dalam pasir, akibat musim timur tua (pasang cukup tinggi, sehingga sampah terbawa arus ke wilayah pantai)
5. Dampak sampah pospak dan jenis sampah lainnya mengganggu tingkat recovery stress mangrove selepas dipindahkan dari darat (di polybag) ke area penanaman. Daun menguning dan bibit banyak yang mati.

Let's do something!!
Sumber : Rae sita pratiwi

SEORANG WARGA TERSAMBAR PETIR DI BAGAN

Kamis malam 21-7-2016 jam 21:30 wib. Naming seorang nelayan bagan dipulau Lancang sedang melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu menangkap ikan. Nelayan bagan pulau lancang yang akan pergi melaut biasanya berangkat dari pulau disore hari dan akan kembali pada pagi hari,  cuaca hujan yang menguyur lautan dengan petir yg menyambar-nyambar tidak menyurutkan semangat nelayan bagan untuk pergi menangkap ikan termasuk naming salah satunya. Tak disangka naming yang malam itu sedang berada ditengah lautan tersambar petir sehingga mengalami luka bakar dibeberapa bagian tubuhnya sehingga naming dibawa segera ke puskesmas dan dengan sigap Petugas puskemas pulau lancang menangani korban. 

Menurut Amirtang salah satu tetangga korban beruntung tidak sampai merenggut nyawa hanya mengalami luka bakar.


Sebagai sesama warga pulau lancang dan umumnya kepada semua pembaca Mari kita doakan semoga naming lekas sembuh. Amin


Kemana Rumah yang disediakan untuk warga

Saat warga kelurahan pulau pari yang melakukan pekerjaan yang sejatinya harus pergi kedarat, kekantor perwakilan kepulauan seribu, dimitra sunter. Sudah dipastikan warga diharuskan menginap namun apadaya menginap didarat pasti membutuhkan dana. Oleh karena itu pada saat pemerintahan bunyamin dimasalalu, ex lurah meminta kepada pemda DKi dibuatkan rumah untuk warga kelurahan pulau pari agar bisa dijadikan tempat singgah ketika warga sedang melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kelurahan pulau pari begitu kata lurah pada saat masih menjabat. Beberapa bulan kemudian ex lurah pulau pari itu benar adanya membangun rumah namun rumah tersebut bukanlah diperuntukan untuk warga melainkan dimiliki pribadi. Menjadi sebuah pertanyaan apakah rumah yang dibangun menggunakan dana pribadi atau dana dari pemerintah?
Warga berharap jika memang betul dana pembuatan rumah itu berasal dari pemerintah, harap dikembalikan ke pemerintah dan bisa dimanfaatkan wargs jika masa jabatannya telah habis.

KINERJA PPSU KELURAHAN PULAU PARI BANYAK MENUAI PUJIAN

                                 Beberapa pasukan orange dengan salah satu warga
Kesigapan kinerja PPSU atau yang lebih enak disebut oleh warga adalah pasukan orange milik dinas kebersihan DKI jakarta yang berada di pulau Lancang banyak menuai pujian dari masyarakat, pasalnya ketika hari rabu tanggal 6 juli yang bertepatan dengan hari raya iedul fitri, pegawai masjid yang ingin menggelar karpet dijalan untuk pelaksanaan shalat ied pada jam 04:00 subuh ternyata jalanan sudah benar-benar bersih dari sampah. Padahal semalaman area masjid digunakan untuk gema takbir yang pasti menimbulkan banyak sampah.
                                        Sampah berserakan sebelum dibersihkan

          PPSU bermunculan dari mulai jam 3 dinihari membersihkan sampah

                                Jalanan sudah bersih kinclong

Dengan kesigapan dan kesiapan pasukan orange kelurahan pulau pari, sampah-sampah yang bertebaran dijalanan bekas takbiran semalam ini tidak ada apa-apanya. Terbukti jam 3 subuh anggota pasukan orange sudah mulai bermunculan ketengah jalan untuk menyapu dan membersihkan seluruh jalanan pulau lancang. Alhasil warga yang baru bangun pas subuh ketika keluar rumah sudah melihat jalan bersih dan kinclong. Bahkan beberapa ibu-ibu menuai pertanyaan "dih ini jalanan udah bersih amat sepanjang jalan kapan nyapu nya itu PPSU" kata seorang ibu.
Ini bukti kesigapan salah satu Pasukan orange DKI Jakarta yang berada dipulau lancang.

WARGA PULAU PARI SEMAKIN TERTINDAS

Penyegelan rumah warga Pulau Pari

Pasca putusan sidang Pengadilan Negri Jakarta Utara yang menyidangkan pak Edi, yaitu warga yang dikriminalisasi PT. Bumi Raya Griyanusa terkait tuduhan penyerobotan lahan yang dimenangkan pihak perusahaan. Setelah putusan tersebut pihak perusahaan merasa diatas angin.  Pada hari Rabu jam 14.00 Wib (22/6), Sebanyak 7 orang satpol PP Kepulauan Seribu, 6 orang polisi, 1 anggota TNI dari Koramil (syamsul), 6 orang dari dinas tata ruang dan 4 dari Kelurahan Pulau Pari (Ma’mun, salah satunya) menyegel gubuk salah satu warga Pulau Pari yaitu gubuk Bu Susi, alasan Pemerintah melakukan penyegelan yaitu karena gubuk tersebut menyalahi tata ruang.
Melihat gubuknya disegel Bu Susi pingsan dan dilarikan ke Poskesmas oleh warga setempat. Kejadian ini terkait sengketa tanah dimana sebuah perusahaan yang bernama PT. Bumi Raya Griyanusa mengklaim tanah di Pulau Pari 90% milik mereka sedangkan warga telah menetap disana lebih dari empat generasi. Ujar Sahrul (Ketua FP3).
Menurut Puput TD Putra (Direktur Eksekutif Walhi Jakarta), kejadian tersebut merupakan intimidasi yang keterlaluan dari Pemerintah daerah Kepulauan Seribu dan pihak perusahaan. “Seharusnya pemerintah mementingkan kepentingan masyarakat bukan malah melakukan pembiaran bahkan pro dan berafiliasi dengan perusahaan.” Kata Puput TD dalam rilis Tertulisnya.

Sahrul menambahkan,  warga telah menempati Pulau Pari semenjak tahun 1900-an, telah membuat secara swadaya dermaga/pelabuhan. Pada tahun 1970 didirikan bangunan Lembaga Oseanologi Nasional (LON) yang di resmikan oleh Gubernur DKI Jakarta (Ali Sadikin, 1976) yang sekarang bernama UPT LIPI ( Unit Pelaksana Teknis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Pada tahun 1989 masuklah PT. Bumi Raya lalu membeli pohon yang ditanam oleh warga, kemudian membeli rumah warga, namun tidak semua warga yang menjual pohon dan rumahnya. Selanjutnya tahun 1990-1993 perusahaan tersebut membeli tanah secara diam-diam tanpa sepengetahuan RT dan RW. Pada selang tahun 2013-2016 pihak perusahaan mengajukan pembuatan sertifikat tanah berupa SHM dan SHGB tanpa sepengetahuan pihak RT dan RW. Warga menilai pembuatan sertifikat tersebut cacat hukum dan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Karena perkembangan kepulauan seribu saat ini yang sangat pesat, sehingga sangat menggiurkan dijadikan lahan bisnis demi kepentingan kelas atas oleh karenanya ada beberapa oknum kepala pemerintahan yang tergiur membela swasta bahkan ada beberapa Pulau yang dijual kepada pihak asing walaupun harus menindas warga, padahal penjualan pulau sudah jelas melanggar hukum.
Sumber :
Puput TD Putra (Direktur Eksekutif Walhi Jakarta
Sumbernews.com

PENEMUAN MAYAT DI PULAU LANCANG

Pagi hari kamis tanggal 9 juni 2016 bertepatan dengan puasa ramadhan hari ke empat nelayan pulau lancang menemukan sesosok mayat.

Posisi mayat ditemukan disebelah barat tanggul pemecah ombak. Sampai berita ini disiarkan belum di pastikan korban meninggal akibat apa. petugas masih dalam proses pengambilan mayat dan akan di identifikasi.

Diperkirakan mayat telah beberapa hari berada terombang ambing di lautan. Ciri-ciri korban memakai celana selutut berwarna hijau dengan baju berwarna putih dan berkulit putih atau bisa lihat gambar.

Jika ada yang merasa keluarganya hilang dengan ciri-ciri tersebut saat ini mayat masih berada di Pulau Lancang kepulauan seribu.


Keindahan pantai di hutan mangrove Pulau lancang ternoda sampah

Pulau lancang - Salah satu spot yang menjadi daya tarik wisatawan di pulau lancang adalah benteng belanda, untuk menuju lokasi benteng belanda ini kalau berjalan kaki ada dua jalur, pertama lewat belakang kelurahan dan yang kedua lewat jalur bibir pantai hutan mangrove.

Ikon Jembatan Pelangi di Pulau Lancang berubah menjadi Jembatan BOBROK

Pulau Lancang - Kondisi jambatan pelangi yang menjadi spot wisata dipulau lancang sudah sangat memprihatinkan "rusak parah" begitu kata pengunjung yang sedang datang kepulau lancang dan ingin menikmati selfie di jembatan pelangi namun tidak jadi.