Sejarah Pulau Lancang

pulau lancang
Sejarah Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan memang unik, menurut sumber H. Ambo Menteng (ALM) sekitar tahun 1933, ada tiga keluarga nelayan yang datang ke pulau Lancang ini untuk mencari ikan karena pada zaman itu masih banyak manusia yang hidup nomaden alias berpindah-pindah.

Awalnya para nelayan yang berasal dari daratan(sekarang bernama karanghantu, banten) hanya mencari ikan atau beristirahat beberapa hari di Pulau Lancang ini kemudian mereka kembali kedaratan untuk membarter hasil tangkapan mereka dengan beras dan menemui keluarga mereka tapi karena sumber daya laut yang ada diperairan pulau lancang ini tidak habis-habis dan jarak antara mereka dengan keluargapun sangat jauh (karena pada tahun itu dari daratan menuju pulau lancang ini hanya dengan menggunakan perahu) akhirnya ada tiga keluarga yang berinisiatif untuk menetap di pulau lancang ini. Para nelayan ini pun pindah ke pulau lancang ini dengan membawa sanak saudaranya, kemudian membuat tenda/rumah semetara (yang dibuat dari bambu-bambu dan pelepah daun kelapa).

Karena sudah merasa agak tua dan sudah tidak kuat lagi melaut akhirnya seorang kakek yang berasal dari salah satu keluarga memutuskan untuk berkebun dan mencari kayu bakar yang dibantu oleh istrinya. Kayu bakar ini untuk dijual ke daratan.

Akhirnya sepasang kakek nenek ini mebawa Kayu Bakar nya ke daratan seberang dengan menggunakan perahu. Ketika perahu tengah didayung oleh kakek dan nenek itu tiba-tiba banyak sekali ikan yang berlompatan dari air ke perahu mereka. Karena ikan tiada henti-hentinya berlompatan akhirnya mereka membuang sebagian banyak kayu tersebut, tapi setelah kayu-kayu tersebut dibuang ikan-ikan masih tetap berlompatan keperahu mereka hingga perahu mereka hampir tenggelam kemudian mereka membuang semua kayu bakar yang mereka miliki hingga habis. akhirnya ikan-ikan pun berhenti berlompatan hingga akhirnya merekapun selamat. Sikakek berpikir bahwa yang menyebabkan ikan-ikan tersebut berlompatan keperahu nya pasti karena kayu bakar yang dibawanya, Kayu bakar itu berasal dari pohon klancang. Sejak saat itu, pulau ini dinamakan Pulau Klancang. Entah kenapa lama kelamaan warga menyebut pulau ini dengan nama PULAU LANCANG. Mungkin karena penyebutannya lebih mudah. Sekarang ini kayu klancang tersebut sudah tidak ada lagi di pulau ini.

Sejarah lain mengatakan bahwa penamaan pulau lancang bukan dari kisah sepasang kakek nenek yang naek perahu tersebut. Nama Pulau lancang awalnya adalah plancang. Plancang adalah kayu atau bambu yang tertancap didasar laut hingga terlihat dari atas permukaan air. Karena nelayan yang datang ke pulau lancang ini sebagian adalah nelayan bagan. maka mereka menandai dahulu lokasi bagan yang akan didirikan dengan kayu atau nibung. Fungsi dari Plancang sangat banyak selain untuk penanda, ada kayu yang ditancap untuk tempat mengikat tali kapal dan perahu, untuk menempatkan jaring-jaring ikan dan lain-lain, hingga akhirnya menyebabkan banyak kayu yang menancap (plancang) didaerah perairan pulau lancang ini maka dinamakanlah pulau ini, pulau yang banyak Plancangnya dan akhirnya dengan seiring berjalannya waktu jadilah nama pulau lancang . Plancang ini masih sering disebut-sebut oleh warga pulau lancang.
Walaupun penulis sendiri warga pulau lancang tapi penulis belum tahu yang mana yang paling benar.











































pulau lancang, pulau pari, kepulauan seribu selatan

pulau lancang, pulau pari, kepulauan seribu selatan
pulau lancang, pulau pari, kepulauan seribu selatan
pulau lancang, pulau pari, kepulauan seribu selatan

0 komentar: